Minggu, 24 Mei 2009

TV Swasta Digital Pertama Segera Hadir

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan segera meresmikan peluncuran televisi digital swasta pertama saat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2009.

"Layanan televisi digital ini telah lama dirintis, tetapi baru disebarluaskan pada tahun ini," kata Direktur Penyiaran Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Informatika Departemen Komunikasi dan Informatika, Agnes Widiyanti, di Jakarta, Jumat.

Ia menyebutkan, pemerintah telah menyediakan sekitar 900 set top box (pengubah frekuensi analog ke digital).

Menurutnya, keunggulan televisi digital dibandingkan analog di antaranya adalah gambar lebih bagus dan satu saluran dapat berisi beberapa program.

"TV digital lebih banyak informasi yang bakal didapat masyarakat," ujarnya.

Agnes mengatakan TV digital ini pernah diujicobakan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 13 Agustus lalu di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI.

Rencananya uji coba tersebut akan berlangsung hingga September dan daerah yang diujicobakan masih dalam kawasan Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi.

"Negara-negara lain di Asia sudah mengujicobakan televisi digital ini," katanya lagi.

Ia menambahkan harga per set top box sebesar Rp300 ribu.

Sementara itu, pemerintah juga akan meresmikan program desa berdering di 43.000 desa di Indonesia yang diikuti teleconference Presiden bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Mohammad Nuh di SCTV 20 Mei 2009 pukul 10.00-12.00 WIB.
(*)


source: http://www.antara.co.id/arc/2009/5/15/tv-swasta-digital-pertama-segera-hadir/

6 komentar:

  1. Sangat bagus jika di indonesia mulai diimplementasikan TV digital, karena memang jaminan kualitas gambar yg jauh lebih baik dan stabil. Namun yg masih harus dipikirkan ialah bagaimana mengubah ratusan juta pesawat televisi analog penduduk indonesia menjadi digital. butuh biaya besar jika semua penduduk (yang memiliki televisi tentunya, terutama analog) harus diberikan subsidi untuk sebuah top box.

    BalasHapus
  2. idenya sich sudah bagus banget, tapi kalo melihat tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat indonesia saat ini yang masih belum merata kayaknya perlu dipetimbangkan lagi dech. Kalo menurut saya lebih baik biaya2 untuk keperluan lain saja dech malah lebih baik kalo duit itu untuk nambah BLT kan lumayan tuch yang biasanya dapet Rp 300.000,00 bisa jadi Rp 600.000,00
    coz kalo dipaksakan ntar jadinya kayak konversi minyak tanah ke gas yang sampai saat ini masih ada beberapa masalah di daerah-daerah tertentu

    BalasHapus
  3. njar, pertama, dah ada artikel av di blog reza. jadi komen jg yow.
    kedua,kayaknya murah jg...cm segitu. tapi bayangin kalo tak pasang di kos b mawar. pasti listrik jg bermasalah. kira-kira butuh berapa watt ya tvnya?

    BalasHapus
  4. ihh pengen bangett..

    tapii mak ku kayak nya gag mo belii deyh..
    secara mak ku kan udig pipel getoo

    hho-

    BalasHapus